Jumat, 30 Juli 2010

Rendang Nendang (dari Dapur Gue)

Minta resepnya ya mbak....boleh kan???
Ini asli rendang pertama buatan gue. Tambahan pekak/star anise didalamnya membuat rasa rendang ini sangat khas melayu buanget, superduper nendangnya! Dimasak sampe kering menghasilkan dedak pekat yang sangat2 gurih, wangi & legit.
Bahan:
1 kg daging sapi tanpa lemak & urat, potong2 searah serat biar ga gampang hancur (potongnya rada tebel yah!)
2 liter santan dari 3 butir kelapa (diperas pake aer klapa ditambah aer secukupnya)
2 sdt garam /secukupnya
1 sdm air asam jawa
200 gr kelapa sangrai kering, haluskan hingga bener2 halus & berminyak
Rempah daun:
1 lembar daun kunyit, cabik2 & simpulkan
4 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya, sobek2
2 batang serai yang udah dipotong 3cm dari pangkalnya, memarkan (sisihkan potongan pangkalnya)
Bumbu halus:
100 gr cabe merah (kalo suka pedes pake cabe kriting)
Cabe rawit sesue slera
10 butir bawang merah
6 siung bawang putih
3 cm lengkuas
4 cm jahe
2 buah pangkal serai ("kepala" serai yang dipotong setinggi 3 cm)
1 sdm ketumbar, sangrai
3 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
1 sdt jintan, sangrai
1 sdt merica butiran, sangrai
4 buah pekak/bunga lawang/star anise (gue pake yang ramping/kecil. Kalo ada yang gede2 pake 2 biji ajah)
Cara:
Panaskan santan bersama rempah daun DAN PEKAK, rebus sampe mendidih sambil sesekali diaduk. Setelah pekak mulei lunak tiriskan dan haluskan bersama bahan2 bumbu lainnya.
Masukkan bumbu halus ke dalam rebusan santan, terus didihkan 15 menit.
Masukkan daging, air asam, kelapa sangrai halus & garam. Cuekin sampe kuah mulei berminyak & kental >>> disini aroma wangi mulei tercium, hmmm....
Tahap berikutnya: Kecilkan api sambil diaduk2 sesekali, aduk2, aduk2, aduk2 & makin lama frekuensi pengadukan ditambah sampe kuah menyusut & berwarna gelap. Pengadukan kudu sering & tlaten biar ga gosong >>> aroma gurih mulei kluar
Tahap berikutnya lagi: Aduk terus dengan semangat sampe kuah mengering tinggal potongan daging dengan dedak bumbunya, angkat. >>> aroma gurih legit semerbak buanget
Sajikan dengan nasi hangat, nyaaaaammmm... duh laper lagi deh gueeee.......

Kunci keberhasilan memasak rendang ini, kudu TLATEN & SABAR!! Prosesnya awalnya gampang, smuanya dicemplungin jadi satu tapi begitu santan mulei kental berminyak maka kudu rela nyeret kursi ngadep kompor sambil mengaduk2 rendang selama beberapa jam!! Tapi hasilnya sangat layak untuk menebus segala keletihan & kebosanan selama mengaduk2 :D:D
Tingkat kekeringan rendang bisa disesueikan selera, ada yang suka masih berkuah merah (namanya jadi kalio daging, bukan rendang), ada juga yang demen berkuah kental dengan warna mulei kecoklatan. Tapi kalo gue, nyammm... jauh lebih demen yang kering berdedak. Rasanya nikmaaaaatt... bangedd, praktis dibawa pergi2 soale ga gampang tumpah & daya tahannya lama.

Ini ada beberapa tips dalam memasak rendang yang nendang banget, especially untuk menghasilkan bumbu kering yang pekat, wangi & lebih banyak dedaknya:
Sereh: potong 3cm dari pangkalnya dan haluskan bersama bumbu lain, sementara bagian batangnya tetep dimemarkan ajah kek biasa.
Daun jeruk: buang tulang daunnya & sobek2 tanpa terputus. Setengah bagiannya ikutan dihaluskan juga, setengah lainnya dicemplungin ajah kek biasa.
Lengkuas: Banyak resep rendang yang lengkuasnya dimemarin doang. Kalo gue, diblender abis!
Aer klapa: Nah... amper ga perna denger kan rendang pake aer klapa? Gunakan smua aer klapa untuk meres klapanya. Santan yang dihasilkan akan lebih legit & wangi serta menghasilkan warna rendang yang pekat.
Kunyit: Gue GAK PAKE kunyit karna warna akhirnya kurang cantik.
PEKAK aliyas BUNGA LAWANG aliyas STAR ANISE: Ini bumbu sakti yang bikin rasa rendang jadi extremely nendang buangeeeeettthhhh.... Karna ni kembang teksturnya keras banget kek kayu, didihkan bentar bareng santan sampe mulei lembut, tiriskan & blender bareng bumbu lain.
Kelapa Sangrai: Sangrai pake api keciiil sampe bener2 kering, haluskan (pake cobek, gabisa pake blender!) sampe bener2 halus & berminyak. Selain menambah volume dedak, juga menambah warna dan aroma gurih.
Pengadukan: (berkali2 nih bilangnya) kudu tlaten, aduk pake sendok kayu yang tumpul. Aduk bagian kuahnya, sebisa mungkin jangan nekan dagingnya biar tetap utuh ngga han
cur.

Kamis, 29 Juli 2010

Nasi Goreng Bakar

lihat2 resep nova kok jadi pingin nyoba nasi goreng bakar

Bahan:
400 gr nasi yang baru matang
3 psg ati ampela goreng daun pisang
Bumbu:
10 bh cabai merah, buang biji, iris tipis
1 cm jahe, iris tipis
5 siung bawang putih, iris tipis
5 bh bawang merah, iris tipis
5 btg serai, iris tipis
5 lbr daun salam
1 sdt lada bubuk
½ sdm garam
penyedap rasa, bila suka

Cara Membuat:
1. Tumis semua bumbu dan ati ampela sampai harum. Masukkan nasi, aduk rata, angkat.
2. Bagi nasi goreng menjadi 5 bagian lalu bungkus di daun pisang.
3. Panggang nasi bungkus sampai harum, angkat lalu hidangkan panas.

Resep: Erwin Kuditawati
Uji Dapur: Klub Nova
Penata Saji: T. Firta Hapsari
Foto: Ahmad Fadilah/Nova

Emansipasi Pria antara Aku, Tuhanku dan Istriku....

catatan : Kumpulan Cerita Penuh Hikmah
Seorang lelaki berdoa: "Oh Tuhan, saya tidak terima. Saya bekerja begitu keras di kantor, sementara istri saya enak-enakan di rumah. Saya ingin memberinya pelajaran, tolonglah ubahlah saya menjadi istri dan ia menjadi suami."

Tuhan merasa simpati dan mengabulkan doanya. Keesokan paginya, lelaki yang telah berubah wujud menjadi istri tersebut, terbangun dan cepat-cepat ke dapur menyiapkan sarapan. Kemudian membangunkan kedua anaknya untuk bersiap-siap ke sekolah.


Kemudian ia mengumpulkan dan memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci.

Setelah suami dan anak pertamanya berangkat, ia mengantar anaknya yang kecil ke sekolah taman kanak-kanak.

Pulang dari sekolah TK, ia mampir ke pasar untuk belanja. Sesampainya di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, ia menjemur pakaian dan kemudian memasak untuk makan siang.


Selesai memasak, ia mencuci piring-piring bekas makan pagi dan peralatan yang telah dipakai memasak. Begitu anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya.


Tiba-tiba ia teringat ini hari terakhir membayar listrik dan telepon.

Disuruhnya kedua anaknya untuk tidur siang dan cepat-cepat ia pergi ke bank terdekat untuk membayar tagihan tersebut.

Pulang dari bank ia menyetrika baju sambil nonton televisi. Sore harinya ia menyiram tanaman di halaman, kemudian memandikan anak-anak. Setelah itu membantu mereka belajar dan mengerjakan PR. Jam sembilan malam ia sangat kelelahan dan tidur terlelap. Tentu masih ada'pekerjaan- pekerjaan kecil lainnya' yang harus dikerjakan.


Dua hari menjalani peran sebagai istri ia tak tahan lagi. Sekali lagi ia berdoa, "Ya Tuhan, ampuni aku. Ternyata aku salah. Aku tak kuat lagi menjalani peran sebagai istri. Tolong kembalikan aku menjadi suami lagi."


Tuhan menjawab:

"Bisa saja. Tapi kamu harus menunggu sembilan bulan, karena saat ini kamu sedang hamil."
  • sebagai suami seharusnya bersyukur jangan iri dengan pekerjaan istri, sebab pekerjaan istri memang tidak kelihatan pada hal sibuknya melebihi karyawan kantoran

"Duhai Suamiku"

Duhai Suamiku…

Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.
Suamiku…..

Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain. Bukankah Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Allah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmulah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggung jawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, “Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian.” Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Suamiku…

Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.
Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Amin ya rabbal alamin.

Kerudung Wajib

Kerudung Wajib Diulurkan ke Atas Dada, Tidak Boleh Diikat ke Belakang atau Dimasukkan ke dalam Baju

Ditulis oleh Farid Ma'ruf di/pada 18 Januari 2007

Soal :

Ustadz, di tivi sering sekali saya lihat selebritis atau presenter yang kerudungnya diikat ke belakang atau dimasukkan ke dalam baju. Jadi, kerudungnya tidak diulurkan ke dada. Apakah ini dibolehkan? (N, Yogyakarta)

Jawab :

Sebenarnya memakai kerudung dengan cara seperti itu, yakni kerudungnya tidak diulurkan ke dada, adalah tidak benar dan tidak boleh. Sebab cara tersebut menyimpang dari ketentuan al-Qur`an yang mewajibkan mengulurkan kerudung ke atas dada (QS An-Nuur : 31).

Jadi, jika seorang muslimah tidak mengulurkan kerudungnya ke dada, tapi malah mengikatnya ke belakang (mengelilingi leher) atau memasukkannya ke dalam baju, berarti dia meninggalkan kewajiban dan berdosa. Meskipun dada mereka sudah tertutup oleh kain dari baju.

Allah SWT berfirman :

“Dan hendaklah mereka [perempuan beriman] menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS An-Nuur [24] : 31)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT tidak berfirman wal-yadhribna bi-khumurihinna (dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung mereka) lalu berhenti, sehingga seorang muslimah bebas memilih cara mengulurkan atau mengikat kerudungnya. Namun Allah SWT melanjutkan firman-Nya dengan tambahan ‘ala juyubihinna (ke atas dada mereka), sehingga bunyi lengkapnya adalah : wal-yadhribna bi-khumurihinna ‘ala juyubihinna (Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung mereka ke dada mereka).

Maka dari itu, muslimah yang mengikuti trend mode busana saat ini, yakni tidak mengulurkan kerudung ke atas dada, seakan-akan telah memutus bacaan ayat sebelum ayat itu selesai maknanya dengan sempurna. Kesalahan semacam itu sama saja fatalnya dengan orang yang memutus bacaan ayat sebelum makna ayatnya selesai dengan sempurna, pada ayat-ayat lainnya. Misalnya, orang memutus bacaan ayat pada kalimat fa-wailul lil mushalliin (Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat) (QS 107 : 4). Padahal kelanjutannya masih ada dan harus dirangkaikan, yaitu bacaan alladziina hum ‘an shalaatihim saahun (yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya) (QS 107 : 5). Atau orang memutus bacaan ayat yaa-ayyuhalladziina aamanuu laa taqrabush shalaata (hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat) (QS 4 : 43). Padahal bacaan lanjutan ayat itu masih ada yaitu wa antum sukaara (sedang kamu dalam keadaan mabuk) (QS 4 : 43). Demikianlah.

Dengan demikian, sudah menjadi kewajiban kita bersama, khususnya wanita muslimah, untuk memahami dan mengamalkan ayat tentang kerudung tersebut secara sempurna, bukan secara sepotong-sepotong hanya demi mengikuti trend mode yang marak belakangan ini.

Mengenai tafsir ayat wal-yadhribna bi-khumurihinna ‘ala juyubihinna (QS 24 : 31), Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya an-Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam (2003) hal. 68-69 mengatakan, kata khumur adalah bentuk jamak dari khimaar, yang artinya adalah maa yughathha bihi ar-ra`su (apa-apa yang digunakan untuk menutupi kepala). Ringkasnya, khumur adalah kerudung. Sedang juyuub adalah bentuk jamak jayb, yang artinya maudhi’ al-qath’i min al-dir’i wa al-qamish (tempat yang dipotong/terbuka pada baju atau kemeja). Ringkasnya, jayb adalah kerah/lubang baju. Jadi, perintah untuk menutupkan/mengulurkan kerudung ke atas juyub, artinya adalah adalah perintah menutupkan kerudung ke atas kerah/lubang baju yaitu pada sekitar leher dan dada.

Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani –rahimahullah– menegaskan,”Wa dharbu al-khimaar ‘alaa al-jayb layyuhu ‘ala thauq al-qamish min al-‘unuq wa ash-shadr.” (Menutupkan kerudung atas jayb, artinya mengulurkan kerudung itu ke atas kerah/lubang baju yaitu leher dan dada). (Taqiyuddin an-Nabhani, an-Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam (2003), hal. 69).

Dengan demikian, ayat yang mulia di atas paling tidak menunjukkan dua hal, yaitu :

Pertama, bahwa leher dan dada adalah aurat wanita yang wajib ditutupi (Taqiyuddin an-Nabhani, an-Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam, Beirut : Darul Ummah, 2003, hal. 68; lihat juga Imam Suyuthi, Al-Iklil fi Istinbath at-Tanzil, Kairo : Darul Kitab al-‘Arabi, Kairo, 1373 H, hal. 162; Tafsir al-Baidhawi, Beirut : Darush Shadir, Juz IV hal. 78).

Kedua, bahwa wajib hukumnya menutupkan/mengulurkan kain kerudung ke atas leher dan dada. Jadi, kerudung tidak hanya berfungsi menutupi kepala, namun sekaligus juga menutupi leher dan dada itu. (Taqiyuddin an-Nabhani, an-Nizham al-Ijtima’i fi al-Islam, Beirut : Darul Ummah, 2003 hal. 69; lihat juga Syaikh Hasanain Muhammad Makhluf, Tafsir wa Bayan Kalimat al-Qur`an al-Karim, Beirut-Damaskus : Darul Fajr al-Islami, 1994, hal. 353).

Jelaslah, trend mode busana muslimah yang marak saat ini, yakni kerudung hanya difungsikan untuk menutup kepala, lalu diikat ke belakang atau dimasukkan ke dalam baju, serta tidak diulurkan menutup dada, adalah trend yang batil karena bertentangan dengan al-Qur`an. Kaum muslimah berdosa jika mengikuti cara berkerudung seperti itu, sebab mereka telah meninggalkan kewajiban, yakni menutupkan kerudung hingga menutupi dada mereka.

Para perancang busana muslimah, juga berdosa dalam aktivitasnya merancang, mendesain, membuat, dan mempopulerkan cara berkerudung yang menyalahi al-Qur`an tersebut. Berdosa juga para selebritis yang mempopulerkan cara berkerudung yang batil tersebut lewat berbagai penampilan mereka sebagai presenter atau pembaca berita di tivi.

Kami mengajak kaum muslimah, dan terutama sekali para perancang busana muslimah dan selebritis untuk bertaubat kepada Allah SWT, dengan cara meninggalkan mode berkerudung yang salah itu. Mudah-mudahan Anda semua sudi memikirkan masukan kami ini, meskipun mungkin masukan ini pahit rasanya bagi Anda.

Jika Anda tidak mau bertaubat, Anda akan tergolong kepada orang-orang yang memberi contoh keburukan kepada banyak orang. Dosa dari orang banyak itu akan Anda pikul juga pada Hari Kiamat nanti. Nauzhu billah min dzalik.

Rasulullah SAW bersabda,“Barangsiapa memberi contoh yang baik (sunnah hasanah), maka baginya pahala kebaikannya dan pahala orang-orang yang mengikutinya. Dan barangsiapa memberi contoh yang buruk (sunnah sayyi`ah), maka baginya dosa keburukannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya…” (HR Bukhari dan Muslim)

Kepada para ulama dan ustadz, terutama yang sering tampil di tivi bersama para selebritis yang berkerudung secara salah itu, kami katakan, wajib hukumnya atas Anda beramar ma’ruf nahi munkar dalam masalah ini. Kami ingatkan Anda sekalian akan tanggung jawab ulama dalam firman Allah SWT :

“Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya.” (QS Ali ‘Imran [3] : 187).

Ya Allah, kami sudah menyampaikan, saksikanlah ! [ ]

Mie Rame

mie rame ini masakan suami ma temen2nya yang lagi kerja malam,karena malam2 laper masak mi deh...
bahan :
5 bks mi kuah instan
5 bh cabe rawit
1 bh tomat merah
1 ikat sawi hijau


pelengkap :
6 bh bakso dipotong2
2 bh sosis di potong2
3 btr telur di dadar lalu potong2
1 bh timun


cara :
masak mi lalu tambahkan sawi hijau, cabe rawit, tomat,sosis dan bakso. Setelah matang angkat, taruh dalam wadah taburi telur dadar dan tambahkan timun.

Rabu, 28 Juli 2010

Nasgor MIROSO


Malam2 anak - anak minta di belikan nasi goreng, mau ke luar rumah malas,capek pingin istirahat. Lihat di lemari es ada sosis ma bakso mending bikin nasgor sendiri aja, untung anal2 mau, nich resepnya lumayan kok rasanya:
Bahan:
1 prg nasi putih
bakso, sosis, tomat di potong2
bawang merah di iris halus
bawang putih di iris halus
1 sdk mkn bumbu racik nasi goreng
garam, saos tomat
margarin untuk menumis

cara :
- panaskan margarin lalu tumis bwg merah & bwg putih sampai harum
- lalu masukkan tomat, sosis, & bakso aduk2 sampai rata
- masukkan nasi putih aduk sampai tercampur rata beri bumbu racik, garam dan saos tomat
- sajikan panas2 di tambah irisan timun

biar resepnya sederhana yang penting anak2 senang dan perut kenyang, selamat mencoba kl nggak enak jangan marah hehehe.....


pingin coba2 resep neh....!!!

gambarnya dulu aj, soalnya belum sempat nyoba resepnya kapan - kapan deh kl ada waktu.

Suasana pelatihan

Wiiiiii kok cuma cowok aja yang di foto...ceweknya pada ke mana nich???Jangan bercanda aja mas Heri tuch temanya pada serius dengerin ceramah...kok ceramah sih??? penjelasan dari INDAH kaleee'''

Pelatihan


Pelatihan sensus penduduk 2010 di hotel songgoriti Batu Malang.Cuaca dingin sekaliiii.....habis hujannya nggak mau berhenti, tiap malam nggak bisa tidur, bingung cari posisi yang hangat, pada hal udah pake baju panjang, selimut juga udah tebal!!!kota Batu emang benar2 dingiiiiin, untung cuma tiga hari...